Sejarah wisata sejarah Lombok
Pulau Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecilatau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelatbarat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km² menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.
Maskapai yang akan kita pakai adalah maskapai Lion Air karena maskapai ini murah dan fasilitas yang di tawarkan lengkap
Setelah sampai di Lombok kita akan pergi ke Hotel Cakrajaya
Hotel murah yang terletak di Mataram ini dekat dengan Mataram Mall dan Taman Mayura.dengan harga malam 161.736.00
Kita akan berwisata sejarah dan wisata sejarah adalah :
- Wisata sejarah – yang biasanya dilakukan oleh orang-orang dengan tujuan untuk mengetahui sejarah atau melihat benda-benda bersejarah dan mempelajari masa lalu dari sebuah objek wisata yang dikunjunginya.
Kita akan berwisata ke :
1. Kota Tua Ampenan
Kota Tua Ampenan dengan sisa-sisa bangunan tua dan bersejarah.
Kota tua Ampenan terletak di wilayah Mataram. Kota ini merupakan kota tua yang menjadi salah satu dari kota Jaringan Pusaka Indonesia (JKPI). Dahulu, kota yang dekat dari pantai ini dihuni berbagai suku bangsa setelah pihak Belanda membangun pelabuhan pada tahun 1924.
Bangunan yang ada di kota ini adalah bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda. Jadi tempat ini menjadi destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi. Kota ini dulunya juga menjadi kota pelabuhan yang aktif sejak di bangun hingga tahun 1970-an. Bahkan pernah menjadi pelabuhan terpadat di tahun 1948. Namun, karena mulai semakin ramainya aktivitas bongkar muat yang membutuhkan tempat lebih luas, pelabuhan akhirnya dipindahkan ke Lembar. Sebagian dari banyak cerita dan sejarah kejayaan Ampenan yang membuatnya harus dikunjungi saat berwisata di Lombok.
2. Suku Sasak Sade
Desa Tradisional Sade.
merupakan salah satu dusun di desa Rembitan, Pujut Lombok Tengah. Dusun Sade lebih dikenal sebagai Desa Sade. Desa ini erat pertahankan adat dan budaya suku Sasak.
Di spot ini, Anda bisa mempelajari dan melihat secara langsung bagaimana kehidupan sehari-hari suku Sasak. Mengunjungi bangunan rumahnya, bentuk rumah yang khas, bahan-bahan bangunan yang digunakan, serta cara membersihkan rumah adat yang masih menggunakan cara tempo dulu. Serasa berwisata pada zaman dahulu.
Anda juga bisa saksikan langsung proses menenun dari para perempuan desa tradisional Sade. Hasil tenunan ini kadang dipakai sendiri dan untuk dijual. Para gadis desa Sade harus bisa menenun, karena itulah syarat seorang gadis Sade siap menikah. Sade merupakan cerminan asli dari suku Sasak pulau Lombok.
Meski perubahan sedikit muncul seperti masuknya listrik, namun Sade masih memperlihatkan sisi perkampungan asli pribumi. Penasaran kan dengan desa ini. Segera masukkan desa tradisional Sade di paket wisata Anda di Lombok.
3. Taman Mayura
Taman Mayura adalah salah satu pusat peribadatan umat Hindu Lombok.
Keberagaman yang ada di pulau Lombok saat ini, tidak memecah belah masyarakat Lombok meskipun memiliki perbedaan agama, keyakinan serta adat istiadar. Menjadi menarik ketika melihat berbagai perbedaan muncul karena keberagaman ini. Terkenal sebagai pulau 1000 Masjid, di Lombok terdapat satu pura bersejarah yang masih kokoh berdiri.
Pura Mayura merupakan taman yang dibangun oleh Anak Agung Ngurah Karangasem pada tahun 1744. Dahulu, daerah yang kini menjadi Taman Mayura ini merupakan daerah yang dipenuhi dan banyak hidup ular-ular berukuran besar serta sulit diburu manusia. Untuk memangsa ular-ular ini, didatangkanlah burung merak dari Palembang. Segera setelah ular-ular besar tersebut hilang, taman ini pun mulai dibangun. Di taman ini terdapat patung merak besar yang berdiri kokoh di dalam taman. Selain kisah ini, masih banyak kisah serta sejarah lainnya yang bisa didapatkan dengan segera kunjungi taman yang masih masuk wilayah kota Mataram ini.
4. Masjid Bayan Beleq
Masjid Kuno Bayan, Bayan, Lombok Utara.
Masjid Bayan merupakan Masjid Tertua atau lebih dikenal sebagai masjid Wetu Telu di Desa Bayan, Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Meski sederhana, masjid ini menjadi salah satu situs bersejarah di Indonesia. Berdiri pada abad ke 17, usia dari masjid ini sekarang telah lebih dari 300 tahun.
Bayan merupakan gerbang pertama masuknya Islam di Pulau Lombok. Keberadaan masjid Bayan Beleq, salah satu penanda bahwa jejak pertama keberadaan agama Islam di Lombok. Sekaligus sebagai awal dari dibangunnya begitu banyak masjid, sampai akhirnya Lombok mendapat julukan pulau Seribu Masjid. Selain masjid, di spot ini juga terdapat beberapa makam para wali penyebar agama Islam. Berada dekat dengan persawahan penduduk, pemandangan lain dari kompleks masjid tua berlatar hijaunya persawahan. Menarik bukan?
Kini masjid ini tidak lagi digunakan dalam keseharian. Namun, masjid ini akan kembali ramai pada hari-hari besar Islam. Salah satu yang akan segera dirayakan di Masjid ini adalah acara kelahiran Nabi Muhammad atau Maulid Nabi Muhammad yang bertepatan dengan bulan Desember 2017 ini. Jadi ingin melihat masjid dan kebudayaan maulid Nabi? Ayo datang langsung. Ada banyak hal menarik yang bisa Anda lihat. Misal, ritual apa saja yang dilakukan selama pelaksanaan dan pakaian unik yang dipakai masyakat yang kental dengan makna serta filosofi kehidupan.
5. Museum Nasional NTB
Museum Negeri NTB.
Berwisata dan menambah wawasan tentang sejarah dan kebudayaan dari pulau ini secara lengkap tentunya menjadi tujuan lain berkunjung ke Lombok. Salah satu tempat yang harus dikunjungi agar dapatkan hal ini, yaituMuseum Nasional NTB. Terletak di tengah Kota Mataram, tepatnya di Jalan Panji Tilar Negara No. 6, yang berada di pingir jalan raya dan mudah untuk ditemukan.
Museum ini telah berdiri sejak tahun 1982, di museum ini, terdapat berbagai jenis benda-benda bersejarah, yang konon dipercayai bahwa barang-barang tersebut memiliki kekuatan gaib. Ada benda penolak roh halus, pengusir roh jahat. Selain itu, ada juga buaya yang diawetkan. Buaya yang berasal dari wilayah Dompu, pulau Sumbawa ini memiliki panjang 4 meter dan lebar 1 meter. Buaya yang sangat besar untuk ukuran buaya muara. Jadi tunggu apalagi, mau melihat berbagai jenis barang menarik peninggalan zaman dulu, langsung saja datang ke Museum Nasional NTB.
Tak terasa sekarang telah menjelang malam dan kita akan kembali ke hotel untuk beristirahat untuk besok kita akan kembali pulang. Dan kita mendapat sedikit informasi akan sejarah yang ada di Lombok.